GWM Duduki Peringkat Keempat Pabrikan China dengan Penjualan Terbanyak di April 2024
GWM Haval H6 (sumber: @haval_global/Instagram)

Bagikan:

JAKARTA - Great Wall Motor, salah satu perusahaan otomotif dari China, mengumumkan volume penjualannya mencapai 94.796 unit pada bulan April atau meningkat 1,8 persen dari perolehan tahun lalu.

Menurut lansiran CarNewsChina, Selasa, 7 Mei, penjualan kumulatifnya selama 2024 mencapai 370.129 unit atau naik 18,18 persen.

Dari jumlah keseluruhan tersebut, sub-brand Haval berhasil mendominasi pada bulan April dengan 47.054 unit dan empat bulan pertama mencapai 204.943 unit. Ini diikuti oleh sub-brand Tank yang berhasil menjual 20.469 unit pada bulan lalu dan 69.653 unit selama tahun 2024 berlangsung.

Menduduki peringkat tiga teratas, ada GWM Pickup yang memperoleh penjualan 18.069 unit di bulan April dan 61.564 selama tahun ini. Kemudian, merek Ora dengan 4.686 selama bulan lalu dan 19.715 unit pada tahun ini serta Wey dengan 4.458 kendaraan (periode April 2024) dan 14,066 mobil (selama empat bulan 2024).

Dalam segmen New Energy Vehicle (NEV), perusahaan berbasis di Baoding, China ini memperoleh penjualan sebanyak 81.618 unit sepanjang tahun 2024. Dari jumlah tersebut, 22.436 unit atau naik 50,94 persen dari tahun lalu.

Lebih jauh, sebanyak 36.141 unit telah terjual di pasar luar negeri atau meningkat hingga 65,68 persen. Selama tahun ini, GWM mencatat 128.919 unit pada penjualan luar negeri atau naik 74,71 persen.

Dibandingkan pesaingnya, GWM berada di posisi keempat dalam daftar penjualan terbanyak di April yang diraih oleh pabrikan tirai bambu, di belakang BYD (313.245 unit), Chery (182.049 unit), Geely (153.267 unit), dan di depan perusahaan Changan (51.700 unit).

Pada tahun 2030, GWM menargetkan untuk menjual lebih dari satu juta kendaraan di luar negeri setiap tahunnya, dengan model-model kelas atas menyumbang lebih dari sepertiga penjualannya.

Melalui strategi “New Four Modernization”, perusahaan berniat melakukan ekspansi pengembangan global dengan lokalisasi kapasitas produksi, lokalisasi kendaraan operasi, branding lintas budaya, dan keamanan rantai pasokan.