3 Jenis Nyeri Dada yang Tidak Boleh Diremehkan
Ilustrasi Nyeri Dada (Foto: Istimewa)

Bagikan:

BELITUNG -- Barangkali kita pernah merasakan nyeri di dada yang tidak berlangsung lama. Meskipun demikian, nyeri dada tidak boleh dianggap remeh. Menurut WebMD, nyeri dada dapat dirasakan seseorang karena kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, seperti penyakit arteri koroner atau serangan jantung, dan masalah paru-paru yang meliputi asma atau pneumonia.

Pemicu lain nyeri dada adalah masalah gastrointenstinal seperti refluks asam atau yang lebih dikenal sebagai Gerd, masalah kandung empedu, tulang rusuk, saraf, serta otot. Jika nyeri di dada datang secara tiba-tiba atau berlangsung lebih dari lima menit setelah seseorang beristirahat atau minum obat tertentu, maka lebih baik secepatnya diperiksakan ke dokter.

Ada beberapa jenis nyeri dada yang menjadi tanda awal dari penyakit tertentu. Namun, tanda penyakit tersebut memiliki ciri berbeda pada wanita dan pria. Misalnya untuk gejala serangan jantung, wanita akan memiliki gejala yang berbeda dari pria.

"Pria dan wanita dapat mengalami tekanan dada yang terasa seperti ada benda berat yang menekan dada, tetapi wanita juga dapat mengalami serangan jantung tanpa tekanan dada," tutur Dr. Nieca Goldberg, Direktur Medis di Joan H. Tisch Center for Women's Health di NYU Langone Medical Center.

"Sebaliknya, wanita mungkin mengalami sesak napas, tekanan atau nyeri di dada bagian bawah atau perut bagian atas, pusing, pingsan, tekanan punggung atas atau kelelahan ekstrem," lanjutnya.

Berikut adalah jenis nyeri dada yang tidak boleh diremehkan:

Nyeri saat berbaring 

Jika seseorang merasakan nyeri di belakang sisi kiri dada dan bertambah parah saat tubuh berbaring miring ke kiri atau menarik napas, bisa jadi hal tersebut adalah gejala perikarditis. Perikarditis adalah pembengkakan dan iritasi pada jaringan tipis seperti kantung di sekitar jantung.

Rasa terbakar di dada

Dalam dunia medis, rasa sesak atau terbakar di dada sering kali dikaitkan dengan masalah pencernaan. Masalah pencernaan dalam konteks ini adalah refluks asam (Gerd), tukak dan hiatal hernia. Kondisi ini terjadi saat bagian perut menekan melalui lubang di diafragma ke dalam rongga dada. Kemungkinan besar kondisi tersebut terjadi pada orang yang memiliki kebiasaan merokok, kelebihan berat badan, atau seseorang dengan usia di atas 50 tahun.

Serasa ada beban berat di dada

Ketika seseorang menderita serangan jantung, biasanya hal yang paling sering dirasakan adalah beban berat yang menekan dada. Hal tersebut dijelaskan oleh Dr. Jason Freeman, Direktur Kardiologi Intervensi di Mount Sinai South Nassau.

"Beberapa gejala serangan jantung sangat halus, seperti kelelahan atau bisa sangat parah seperti rasa tidak nyaman di dada, sesak napas atau mual dan muntah," jelasnya.

Ikuti info dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!